Death
by. yusnia & Akmarina
***
by. yusnia & Akmarina
***
Megan Patricia adalah seorang gadis berusia 15 tahun, dia cantik tetapi tidak mempedulikan penampilannya. Dia sangat menyukai game dan bisa juga disebut sebagai gamers disekolahannya dia juga mempunyai teman bernama Daniel Emmanuel mereka sama-sama gamers. Megan selalu dicemoohkan oleh teman-temannya terutama oleh Lydia. Lydia adalah gadis yang sangat mencintai dunia fashion.
“Selamat pagi wanita setengah pria” Ujar Lydia dengan nada ejekkan. “Selamat pagi juga wanita berbedak tebal” Jawab Megan. “Jadi kamu iri? Makanya kalau jadi perempuan itu urus penampilanmu! Jangan mirip dengan tukang bangunan!” Hardik Lydia “Dih emosi” Jawab Megan.
Bel masuk jam pelajaran pertama pun berbunyi. Jam pertama ini adalah pelajaran Bahasa Inggris, Megan terkenal dan lumayan dapat menguasai pelajaran Bahasa Inggris. “Good Morning, How are you today? Do your homework already done?” Tanya Mrs. Rochelle. Semua murid hanya terdiam tetapi, hanya Megan yang menjawab “Good morning too Mrs. Rochelle. We fine. Yes, my homework is already done” Jawab Megan dengan senyum tipis nya. “Kenapa semuanya diam, dan mengapa hanya Megan yang menjawab?” Tanya Mrs. Rochelle terheran-heran “Yaiyalah Mrs. Rochelle, gamers itu selalu pintar dalam mata pelajaran apapun. Apalagi pelajaran TIK & Bahasa Inggris. Kita menguasai lah walaupun sebenarnya kita jarang membuka buku pelajaran” Gumam Megan sembari tertawa tengil “Bener tuh” Timpal Daniel yang baru datang. “Hah? Baru datang? Dasar ya gamers itu terkenal dengan kata pemalas” Ucap Lydia. “Eh gua itu baru pulang nganterin Mama gua dari bandara, lagian gua udah izin kok ke guru piket! Gak usah sok tahu deh wanita berbedak tebal.” Ucap Daniel sembari mengebrak meja Lydia. “Dasar, wanita yang suka mentingin fashion itu ternyata gak bisa jaga omongan dan gak ngerti sopan santun” Ujar Megan sembari melemparkan secarik kertas tepat ke wajah Lydia.
“Kalian ini hanya membuat onar saja di kelas saya. Sekarang kalian bertiga keluar! Kalian hanya boleh masuk ketika jam pelajaran setelah istirahat dimulai.” Pungkas Mrs. Rochelle
Mereka bertiga pun keluar kelas dan mereka pun berduduk-duduk di koridor sekolah. Daniel dan Megan hanya sibuk memainkan games di handphone mereka masing-masing, tetapi, Lydia hanya sibuk bermake-up. “Alah ribet amat liat lu Ly!” Gumam Daniel “Iya, pantes tuh muka gua headshot” Ujar Megan kesal. “Yaudah nih headshot aja, siapa takut, dasar imajinasi tentang games nya tinggi” Jawab Lydia. Daniel dan Megan pun terbawa emosi dan akhirnya tidak sengaja memukul kepala Lydia dengan double stick yang dibawa oleh Daniel. Lydia pun jatuh pingsan dan harus dilarikan ke Rumah Sakit. Dan akhirnya Megan dan Daniel pun di skors selama 1 minggu oleh Kepala Sekolah. Akhirnya mereka berdua pun pulang ke rumah mereka masing masing.
Sesampainya di Rumah, Megan mencari Mama nya. “Ma, mama besok disuruh ke sekolah tuh, gak tau mau ngapain. Mau by one kali sama Kepala Sekolah.” Teriak Megan “Alah by one paling juga kamu bikin masalah lagi sama kayak minggu-minggu yang lalu” Jawab Mama Megan. Megan pun hanya terdiam, dan bergegas pergi ke kamar.
seperti biasa sesampainya di kamar megan langsung menyalakan Komputer yang ada di kamarnya, megan langsung bermain Point Blank. “alah siapa sih nih ngajak By One hahah.. nangtang nih orang CCD gituh” gumam Megan. Hendphone megan pun berbunyi, ternyata Daniel yang menelpon megan “yah hollaaaa... ada apa niel? Ngajak by one LS? Sorry gua lagi males nih!!!” Ucap Megan sembari terus sibuk bermain game. “Idih geer siapa juga yang mau ngajak kamu by one. Orang mau ngajak ngebunuh Hahaha” Jawab Daniel bercanda “What? Ngebunuh siapa?” Tanya Megan “Itu tuh ngebunuh si Rochelle” Jawab Daniel “Hah? Masa mau ngebunuh guru? Are you crazy?” Jawab Megan yang kaget “Ya gak lah, kita ngebunuh jagoan yang ada di games Left 4 Dead, dasar gamers abal-abal masa Rochelle aja gak tahu” Gumam Daniel kesal “Yaelah, ya jelas gua gak tahu, kan lu ngomong nya Rochelle doang, jadi gua kepikiran nya Mrs. Rochelle. Eh tapi, kalo dipikir-pikir seru juga ya ngebunuh Mrs. Rochelle. Mungkin.....” Jawab Megan “Gua juga mikirnya kayak gitu sih, seru kali ya kalo kita tembak dari belaknag” Ujar Daniel “Kan Papa gua kan kerja di pabrik senjata, gua tahu tempat nyimpen senjata Papa gua.. Kayaknya seru deh kalau gua ambil salah satunya” Kata Megan dengan serius “Ide bagus. Kita jadi bisa by one asli dalam kehidupan nyata.” Pungkas Daniel
Masa hukuman pun telah berlalu, Daniel & Megan pun telah masuk sekolah seperti biasa. Daniel dan Megan melihat ke sudut kelas, disana duduklah Lydia yang sedang asik bersolek di cermin. “Hai.. Good morning, How are you? Udah sembuh nih? Tumben lu duduk disini. Biasanya, kan lu duduk paling depan. Lagian ini bangku kan udah lama kosong?” tanya Megan sembari terus berjalan ke arah Lydia. Tetapi, Lydia hanya diam dan hanya menatap dengan wajah benci ke arah Megan “Wait.. kok lu cuman diem biasanya mulut lu udah kaya Petasan kalo gua ledek lu kaya gini?” Ucap Megan penasaran. “Pergi! Jangan ganggu saya lagi atau saya yang akan mengganggu anda!” ucap Lydia sembari menoleh dengan tatapan tajam bercampur Benci ke arah Megan dan Daniel. “Well... slow aja kali bye!” ucap Daniel sembari menarik tangan Megan dan meninggalkan Lydia. Bel pulang pun berbunyi dengan tergesa-gesa Daniel mengajak Megan untuk pergi dari kelas. “Megan, gua mau ngomong sama lu, tapi lu jangan kaget ya gua ngomong ini” Ucap Daniel sangat serius “Ngomong apa sih? Ngomong ya ngomong aja kali serius banget” Jawab Megan “Aduh gua bingung nih ngomongnya, gini deh, gua ngedenger Randy ternyata Lydia itu udah meninggal 4 hari yang lalu.” Gumam Daniel “Hah? Yang bener? Terus kenapa kita masih bisa ngeliat Lydia? Apa kita....” Ujar Megan “Ya. Kita adalah seorang indigo. Soalnya tadi gua ngeliat Pak Jeremy yang udah meninggal sejak 1 tahun yang lalu.” Jelas Daniel “Alah, gua jadi takut nih. Eh, bukannya Mrs. Rochelle itu indigo juga? Gua takut nya Mrs. Rochelle tahu kalau kita yang udah ngebunuh Lydia.” Kata Megan “Loh, kan kita udah mau ngebunuh Mrs. Rochelle. Lu udah bawa pistol nya kan?” Tanya Daniel “Iya dong gua kan bawa pistol keluaran baru tahun 2009, namanya Pistol Taurus 738TCP” Jawab Megan sembari mengelurakan Pistol nya dari ransel berwarna coklat. “Wah keren! Itu kan pistol yang dipake sama John di games” Seru Daniel “Iya dong, keren kan?” Tanya Megan “Udahlah jangan banyak omong, yuk kita ruangan Mrs. Rochelle, mumpung sekolah udah sepi” Kata Daniel.
Sesampainya di ruangan Mrs. Rochelle, “Ini ada apa?” Tanya Mrs. Rochelle cuek “Gak apa apa kok bu, siapa tahu keadaan Ibu lagi sakit atau gimana gitu” Ujar Daniel “Gak apa apa kok, ibu gak apa apa. Ibu mau bertanya kepada kalian, apa benar kalian yang sudah membunuh Lydia?” Tanya Mrs. Rochelle “Iya, Daniel yang membunuhnya. Jika minggu yang lalu Ibu tidak menyuruh kami keluar kelas, kita tidak akan melakukannya. Dan sekarang adalah giliran Ibu” Ucap Megan sembari menyodorkan pistol tepat ke arah pelipis Mrs. Rochelle “Hei, ada apa ini? Kalian ingin membunuh Ibu? Apa salah saya?” Tanya Mrs. Rochelle gemetar. Tanpa banyak kata Megan pun melepaskan peluru dari pistolnya, sontak Mrs. Rochelle pun tersungkur di lantai dengan berlumuran darah. “Yay! Headshot!” Seru Megan dengan tertawa “Hebat juga kerjamu, sekarang adalah giliranku” Ujar Daniel “Ada yang ingin kau katakan?” Tanya Megan “Suatu saat nanti perbuatanmu ini akan terungkap.” Ucap Mrs. Rochelle dengan nada kesakitan. “Tak usah banyak bicara!” Seru Daniel sembari memukul kepala Mrs. Rochelle dengan double stick kesayangannya. “Mission success!” Seru mereka berdua.
Karena terbawa suasana mereka pun merasa bahwa mereka telah masuk ke dalam games tersebut. “Eh itu zombie apaan? Kok pakai baju seragam sekolah kita?” Tanya Megan “Entahlah. Tapi tembak aja” Jawab Daniel “Susah nih, udah di tembak tapi belum mati juga” Ucap Megan “Loh, kok gua ngerasa kita loh yang mainin ini games. Wah kita masuk ke games!” Seru Daniel. Mereka pun menembakki satu demi satu zombie yang ada di games yang mereka mainkan. Tetapi, ada 2 zombie yang selalu membalik ke belakang dan tidak bisa di tembak. “Eh zombie! Minggir lu gua mau lewat nih, daripada lu gua tembak” kata Daniel “Kami akan balas dendam!” Ucap salah satu zombie yang memakai baju yang mirip dengan yang dikenakan oleh Mrs. Rochelle. “Gawat! Darah kita mau abis nih, peluru gua juga udah 32% lagi nih” kata Megan yang panik “Megan, tolongin gua! Gua dicekik nih sama Lidya, tembakkin Lidya” Teriak Daniel yang meminta tolong kepada Megan “Gak bisa! Peluru nya udah mau habis! Gara gara gua tadi nembak Mrs. Rochelle” Jawab Megan. Dan akhirnya Megan pun ikut dicekik oleh Mrs. Rochelle. “Hei! Bangun sudah malam nih, kalian berdua tidak pulang? Ini sudah larut malam!” Kata Penjaga Warnet yang membangunkan Daniel & Megan. “Ampun Bu! Ampun Lidya!” Teriak mereka berdua sembari berlari meninggalkan warnet tersebut. “Woi bayar!!!!” Teriak penjaga warnet tersebut. “Alah nanti aja” Jawab mereka berdua.
Tidak terasa mereka berdua pun telah sampai ke rumah nya masing –masing “Goodnight Megan, have a nice dream” ucap Daniel dengan tergesa-gesa “Sok romantis lu! Capek nih, mau tidur, bye” Jawab Megan “Yaelah, diromantisin malah kayak gitu. Dasar wanita setengah pria” kata Daniel “Bodo amat! My sleep my adventure” ujar Megan “Hati-hati ketemu Mrs. Rochelle dan wanita berbedak tebal.. Haha” Jawab Daniel
Keesokan harinya mereka kembali ke sekolah seperti biasa tanpa ada rasa bersalah dan penyesalan di dalam benak mereka berdua. Dan mereka pun memasang wajah sedih yang palsu didepan teman-temannya. “Ada apa nih? Siapa yang meninggal kok ada polisi segala?” Tanya Daniel yang berpura-pura panik. “Ini, Mrs. Rochelle dibunuh di ruangannya menurut pengamatan polisi, tapi kebenarannya belum pasti.” Jawab Randy “Oh gitu, semoga aja cepat terungkap ya siapa pembunuhnya” Ucap Megan “Iya, gua harap juga gitu, kalian mau ikut gak? Nanti pulang sekolah gua mau nge-cek CCTV yang terpasang di ruangan nya Mrs. Rochelle, soalnya gua takut kalau sendiri” Tanya Randy “Ya udah, nanti gua tunggu di depan ruangan Mrs. Rochelle ya” Jawab Daniel sembari mengajak Megan untuk meninggalkan Randy.
Bel pulang sekolah pun berbunyi. “Ini saat nya kita beraksi!” Seru Daniel dengan senyum liciknya. Tanpa banyak bicara mereka pun langsung pergi ke ruangan Mrs. Rochelle untuk menemui Randy. “Hai, Ran!” Panggil Megan kepada Randy “Hai. Mau memulai sekarang?” Jawab Randy “Kayak nya enggak deh soalnya tadi handphone aku ketinggalan di perpustakaan, Niel, Ran, anterin aku yuk!” Ujar Megan yang memohon kepada Randy “Ok lah” Jawab Randy. Mereka bertiga pun berjalan menuju perpustakaan. Sesampainya di perpustakaan, Daniel pun langsung memutar-mutarkan double stick nya “Jangan disini lah main double stick nya! Nanti kena gua gimana?” kata Randy sembari menghindar. “Seharusnya bagus jika double stick ini mengenai tubuhmu!” Jawab Daniel “Maksudmu?” Tanya Randy “Karena kamu membuat kami panik, jika kamu membuka CCTV tersebut maka rahasia kami akan terbongkar” Jawab Daniel “Jadi kalian....” Ujar Randy, belum sempat meneruskan pembicaraannya. “Yeay! Gua dapat bokongan nih hari ini!” Seru Megan yang melontarkan peluru pistolnya tepat di tulang belakang Randy “Belum puas nih, gua harus ngapain?” Tanya Daniel “Yaudah lah, lakukan apa yang lu mau sekarang” Jawab Megan. Daniel pun memukuli tubuh Randy dengan double stick nya “Kill! Double kill! Triple kill! Mass kill! Dan Headshot!” Seru Daniel sembari memukuli tubuh Randy. Selepas membunuh Randy mereka pun terkejut karena banyak arwah yang menatap mereka dengan amarah dan kebencian. Mereka seperti dikepung oleh arwah-arwah itu “Apa apaan ini? Kalian mengepung kita? Udah kayak left 4 dead aja. Gua kill yang kedua kali nya juga nih!” Ucap Megan “Pergi dan serahkan lah dirimu sebelum kau menyesal!” ucap arwah Lydia. Karena ketakutan mereka berdua pun berlari, tetapi pintu perpustakaan tiba tiba terkunci. Dengan pikir pendek megan pun menembak kaca perpustakaan “Meg apa yg kamu lakukan? Ya ampun dalam situasi kaya gini aja lu masih sempet praktekin game Point Blank?” tanya Daniel tergesa-gesa “Usahamu akan gagal Megan! Kau akan mati jika kau melakukan semua itu ! pergi dan serahkan dirimu ke polisi, kau tak perlu mengkahiri hidup mu!” Ucap Arwah Mrs. Rochelle dengan sinis “Tidak! Semua itu hanya membuat hidupku menderita, lebih baik aku mati. Daniel kau mau ikut denganku? Atau kau ingin menjadi sampah masyarakat di kota ini?”Kata megan sembari menuju jendela perpustakaan yang sudah dia pecahkan “Aku masih ingin hidup! Ayolah kita serahkan diri kita ke polisi, ayo kita buka lembaran baru dan memperbaiki keburukan-keburukan kita di masa ini ayo megan!” Bujuk Daniel dengan nada memaksa. “selamat tinggal kawan jaga dirimu baik-baik, walau kita berbeda duia kita masih bisa berteman karena kau seorang indigo, ingat itu kawan!” ucap Megan sembari lompat dari jendela perpustakaan yang berada di lantai 4 gedung sekolahan. Akhirnya Megan pun meninggal dunia dan Daniel menyerahkan dirinya ke polisi.
Karena hari mulai gelap, mereka berdua pun pergi
meninggalkan jasad Mrs. Rochelle yang sedang berlumuran darah. Karena hari itu
tidak ada satupun taksi atau angkutan umum lainnya akhirnya mereka pun
memutuskan untuk berjalan kaki. “Duh, capek nih. Istirahat dulu, tuh disana ada
warnet, gimana kalo kita main games dulu?” Tanya Daniel “Ok lah ide yang bagus
gua juga udah lama nih gak main left 4 dead” Jawab Megan. Mereka berdua pun
memutuskan untuk ke warnet. “Join yuk!” Ajak Megan “Ok! Siapa takut” Kata
Daniel. “No cheat ya!” Ucap Megan “Ok, tempatnya mau dimana nih?” tanya Daniel
“Di dark carnival, yang konser” jawab Megan
Selepas meninggalkan Randy mereka pun pergi ke kantin. Di
Kantin mereka pun berbincang-bincang mengenai rencana mereka. “Niel, kalo CCTV
merekam kelakuan kita kemarin gimana? Bisa bisa kita masuk penjara!!!” Ucap
Megan dengan suara sangat pelan “Hufht ... Gua kira misi kita sudah selesai,
ternyata belum ya..” Jawab Daniel “Maksudnya? Belum selesai?” Tanya Megan
terheran-heran “Ya belum, kita masih harus menyingkirkan 1 orang lagi, yaitu
Randy karea nasib kita tergantung padanya” Jawab Daniel “Terus gimana? Kita
ngebunuh Randy di ruangan yang sama?” Tanya Megan “Ya gak mungkin lah, mending
kita bunuh Randy di perpustakaan aja yang gak ada CCTV nya” Jawab Daniel.
Komentar
Posting Komentar
Kalau Mau Komentar di 'www.penuliscilikpencil.blogspot.com' harap mengetahui aturan ya :) Bagi kamu yang memakai ANYMOUS harus menggunakan Nama di bawahnya ^_^