Langsung ke konten utama

Ini Semua Salahku

By : Dina Syahdiba
***
Namaku Tia Latuconsina,aku anak kedua dari dua bersaudara.Aku punya kakak,nama kakakku adalah Rika Latuconsina.Umurku adalah 19 tahun.Aku ingin bercerita tentang peristiwa yang pernah aku kesali.
Dulu,saat Kakakku berumur 3 tahun,ia selalu di sayang oleh ayah dan ibu kami. Tapi setelah beberapa bulan kemudian,saat aku lahir.semenjak itu kakak tak pernah disayang oleh ibu kami.Aku yang selalu disayang.Saat kakak berumur 13 tahun,ia tak diperbolehkan sekolah oleh ayah dan ibu kami ,dia tak boleh sekolah karena,ia harus menjadi pembantu dirumah kami. Setiap bulan ia akan digaji seratus ribu oleh ibuku. Setelah ia mendapat penghasilan yang banyak,baru ia boleh sekolah kemabali untuk melanjutkan pendidikannya.
Ia mempunyai satu sahabatnya saat masuk sekolah SMP.Namanya Tania Ana Firmansyah.ia adalah sahabat terbaik kakak dari SMP.Kakak kadang tidak makan sehari karena ia tak punya uang sama sekali.Terkadang sahabatnya yang selalu membantunya untuk bisa makan.Tapi saat satu tahun kemudian.Sahabat kakak ketahuan t’lah membantu kakak untuk makan.Ibu kami marah besar dan kakak tak digaji selama sebulan itu. Dan ia pun tak makan dan minum,selain itu ia juga Tak bayar uang sekolahnya selama 2 bulan.
Ibuku tak peduli sama sekali dengan kakak.Sampai-sampai kakak sakit tipes,tapi ibuku tak peduli,malah sahabat kakak sendiri yang membawa kakak ke rumah sakit.Ibuku tak peduli karena ia t’lah mendengar omongan ku untuk jangan pernah sayang sama kakak.dan lama-lama ibu mulai terbiasa dengan omangan yang pernah aku bilang kepada ibu.
Saat itu ibuku pernah menukar baju kakakku dengan orang miskin yang ada didepan kompleks perumahan kami.Sedangkan baju kakak dikasih oleh orang miskin itu. Kakak tak sama sekali protes kepada ibu,karena kakak takut ibu tak menggajinya lagi. Sahabat kakak hanya tak percaya apa yang dilakukan oleh ibu.Ia berpikir bahwa ibuku itu adalah ibu yang kejam.
2 tahun kemudian ,aku mengidap penyakit asma,dan akhirnya aku penyakit itu menjadi-jadi dan berakhir pada sakit jantung.Ibuku selalu menyalahkan kakak karena ibu berpikir ini semua ulah kakak.Jantungku harus diganti oleh jantung oleh orang lain.karena kalau tidak, aku akan meninggal.Ibu menyuruh paksa kakak untuk mendonorkan jantungnya kepada aku.Sebenarnya kakak tak ikhlas ,tapi demiku kakak ikhlas.
Operasi berjalan lancar.dan aku bisa sehat,tapi kakak,kakak masih harus dirawat di rumah sakit karena sakitnya belum pulih sekali. Ibuku tak peduli dengan kakakku. Ia pulang denganku dan meninggalkan kakak begitu saja.
2 hari kemudian,ibu mendapat kabar dari rumah sakit bahwa kakak meninggal dunia. Ibu tetap saja santai,seperti orang tidak bersalah.Tapi setelah jasad kakak dimakamkan.Aku disuruh ibu untuk memberes-bereskan kamar kakak.
Saat aku sedang beres-beres, aku menemukan diary kakak dan memberikannya kepada ibu. Salah satu diary yang ibu baca adalah

Dear Diary
Kenapa sih?,kenapa?,kenapa adik yang selalu disayang!,sedangkan aku aku diperlakukan seperti budak oleh ibu!,malah lebih dari budak!.Jika adik sakit dan kenapa-napa! Aku yang selalu di salahkan aku! .Hiks,sampai adik pernah sakit jantung dan aku juga yang di salahkan oleh ibu,paldahal aku sama sekali tak tau apa-apa.Dan akhirnya adik harus mendapatkan pendonoran jantung untuknya.Karena ibu yang berpikir aku yang salah.Akhirnya ibu menyuruhku untuk mendonorkan jantung ku.Sebenarnya aku tak ikhlas!,tapi apa boleh buat? Aku yang harus mendonorkannya,sebagai kakak aku harus mengalah untuk adiknya.dan operasi pun berjalan lancar dan nyawaku tak selamat.

Ibu mengeluarkan air matanya tanda penyesalan.Dan akupun merasa sangat bersalah.Saat itu juga ibu pergi ke pemakammannya Kakak untuk minta maaf yang sebesar-besarnya. “Rikaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa,maafkan ibu nak maafkan ibu!,ibu menyesal!,ibu menyesal!,Rikaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa,Hiks,hiks,hiks,Rikaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!”Ibu berteriak karena menyesal sambil menangis.
“Kak,maafin aku kak! Maafin kak! Aku nyesal! Aku nyesal.”Aku melihat ibu yang memeluk nisan kak Rika sambil menangis,sedangkan aku, aku hanya tiduran di atas tanah kuburan kak Rika. Sampai sekarang aku selalu menyesalkan perbuatanku yang bodoh itu.

perbaikan tulisan by gracia sidney

Komentar

Postingan populer dari blog ini

This Is My Best Friend

 By : Gracia Sidney *** Hy Hy Hy , Namaku Melly Aku Bersekolah Di Islamic Internasional School Tiba Tiba Saat Sedang Berjalan Di Taman Sekolah Aku Menabrak Seseorang "Aduuuuh..... , Eh Maaf" Kata Melly Sambil Membereskan Buku Miliknya "Enggak Apa Apa Kok" Kata Orang Yang Ditabraknya Tadi Lalu Dia Berjalan Ke Arah Kantor Kepala Sekolah Kriiiiing Bel Masuk "Assalammualaikum , Bagaimana Kabar Kalian ?" Tanya Bu Fitri , Guru Favoritku "Walaikumsallam , Alhamdullilah Kami Baik Baik Saja" Kata Murid Murid Serempak "Alhamdullilah , Ok Sebelum Pelajaran Dimulai , Ibu Ingin Memperkenalkan Murid Baru" Kata Bu Fitri . Setelah Itu Masuklah Anak Yang Kutabrak Tadi "Hy Semua , Kenalkan , Namaku Nelly Shinta Ramadhani , Biasa Dipanggil Nelly , Salam Kenal" Kata Nelly "Oh Anak Itu Namanya Nelly" Gumamku "Baiklah Nelly , Kamu Duduk Dekat Melly Ya" Kata Bu Fitri Sambil Menunjuk Aku "Baik Bu" Ka

Mimpi Nani

Karangan : Sekar Melati Kamah Kelas n Umur : 5sd & 10 th Judul cerita : Mimpi Nani ** Dengan raut muka kesal , Nani meninggalkan Nina sendirian yang masih melempari kertas ke kepala Nani . "Hai Nan! " ujar Genna yang sedang membuat gambar animenya . Nani tak menjawab ia langsung menuju meja kelas nya dan menyambar buku IPA nya lalu pergi meninggalkan kelas dan menuju ke Perpustakaan . Beberapa menit berlalu , Nani sampai ke perpustakaan sekolahnya yang agak jauh dari kelasnya . Nani bersiap lega sudah tak bertemu Nina saat istirahat ini . Ada suara gumpalan kertas mengenai kepala Nani , Olala.. itu Nina ! Sebenarnya , adapa antara Nina dan Nani? Begini ceritanya Kemarin Nani bersandar di bawah pohon ceri dekat rumahnya, lalu membaca buku yang berjudul ‘Fairy in Soft world’ tiba tiba , Sahabatnya Nina datang membuat terkejut Nani yang sedang bersantai itu "Hai Nani.. Boleh aku ikut denganmu"Pinta Nina "Tentu sahabatku!"kata Nani