By : Dina Syahdiba
***
Hay,teman-teman namaku Nia Milla Ramadhani,biasa dipanggil Milla atau Illa. Aku punya sahabat,namanya Ririn,dia sahabat terbaikku dari kecil.dari dulu TK sampai sekarang kami SMA kelas 1,dia selalu jadi sahabat terbaikku,tapi sayang dia mengidap penyakit Gagal ginjal,dan teman-teman sekelas kami menjauhi dia,kecuali aku,aku yang selalu ada buat dia dan dia selau ada buatku. Ibu dan ayahnya telah meninggal saat dia masih kelas 3 SD.dan ia dirawat oleh neneknya,saat ia kelas 5 SD ,ia terkena musibah juga,rumah neneknya terbakar,dan neneknya tidak selamat,kecuali dia ,untung saja dia selamat.
Semenjak saat itu ia dirawat oleh ibuku, aku yang meminta ibuku agar ia boleh tinggal di rumahku, sebenarnya ibuku setuju tapi ayahku tak setuju, setelah aku memujuk ayanhku, Ayahku mengizinkan Ririn tinggal dirumahku.
Hobby ku sama seperti Ririn berpetualang.Kami sering berpetualang ke rumah-rumah hantu,hutan,pokoknya yang serem deh. Saat itu di sebelah rumah ku terdapat rumah yang Angker sekali karena t’lah lama tidak berpenghuni,Aku dan Ririn belum ada waktu yang tepat untuk pergi ke rumah itu. Tapi sekaranglah waktu yang tepat untuk berpetualang ke rumah angker itu.sejak kemarin kami tlah mempersiapkan alat untuk berpetualang kesana. Ayahku menyetujui Aku dan Ririn untuk pergi kesana,karena hobby ayah juga berpetualang,sedangkan ibuku tak setuju karena ibu taku aku dan Ririn kenapa-kenapa.
“Sudahlah bu, biarkan saja mereka pergi bertualang ke rumah angker itu,mereka sudah besar bu”. Kata Ayah membela kami.”Tapi yah mereka itu perempuan”.kata ibu membantah ayah.”Tenang aja bu aku dan Ririn akan jaga diri kok...”.Kataku.”iya tan”.kata Ririn.”ya Sudah terserah kalian,tapi kalian kenapa-napa ibu gak tanggung jawab ya!” kata ibu marah.”Iya bu...”.
Saat kami tlah sampai di rumah angker itu. Aku yang diluan masuk,karena penasaranku sangak kuat.”Milla,Aku merinding nih!”.kata Ririn. “Ahh kamu lebay, lagian kita belum ketemu apa-apa kok...,tenang aja kali..”.”Iya..”
Rumah itu berlantai 4,kami tlah menyelidiki di ruangan bawah.saat itu kami ingin menaiki tangga yang menuju ke lantai 2. Saat kami baru melangkah tiba-tiba ada sosok penampakan yang memakai baju putih dan berambut panjang. Dengan lajunya ia naik ke atas.Aku dan Ririn langsung berpelukan dan berteriak. Setelah beberapa saat.kami pun mulai tenang dan melanjutkan perjalanan ke lantai berikutnya.
Saat kami sampai ke lantai 2,sosok penampakan tadi muncul kembali.dengan sigap ia Berlari di depan mata kami,tapi saat itu aku tak merasa takut sekali pun ,malah aku menjadi penasaran. Hanya Ririn yang takut dan berteriak. “Mil,aku gak mau ngelanjutin perjalanan lagi,aku takut banget,kita pulang aja yuk.. “. Kata Ririn ketakutan,saat itu penyakit Ririn kambuh ia merasa kesakitan. “Aduh ,sakit banget ,Mil!! ,kita pulang aja yuk!!”.”ehmmm gimana ya?, jangan pulang dulu deh,aku masih penasaran tau! . Sini aku Gendong kamu!”.”Kamu serius?”.”Iya serius ya udah cepetan!”.”I..i..i..iya!.” .
Kami kembali melanjutkan perjalanan menuju kelantai 3.saat kami sampai ke lantai 3,Sakit yang Kambuh di perut Ririn sudah hilang,jadi Ririn gak perlu di gendong lagi.”Ya udah,Rin kita keruangan itu yuk!,aku penasaran banget!”.”Aku takut!”.”Kamu takut?,ya udah kamu ngumpet di belakang aku aja!”.”iya”.
Sesaat kami membuka pintu,tiba-tiba ada 2 sosok penampakan yang tadi,tapi kali ini dia berdua. Kami menjerit histeris karena mereka berdua menatap kami serius sekali. Kami berlari sekancang-kencang untuk menghindar.
Saat itu Ririn terjatuh dan keseleo. Ia tak bisa berjalan. Aku yang ingin menggendong Ririn,sosok 2 orang tlah dekat dengan kami. Aku tak bisa membawa Ririn,karena aku ketakutan. Akhirnya aku meninggalkan Ririn untuk menyelamatkan diriku.
Saat aku membuka pintu , Ririn berteriak, “ Millaaaaaaaaaa,tooooolllloooongin Akkkkuuuuu”.Ririn tlah diseret oleh kedua sosok penampakan itu.”Maaafff Riiinn Akuuuu gak Bisaaaa!”. Aku menangis tersedu-sedu setelah keluar dari rumah angker itu. “ Aku bodoh-aku bodoh kenapa aku gak selamatin Ririn! Kenapa???? Aku bodohhhhhhhhhhhhhhhhh!!!!”. Aku berteriak histeris karena kau tlah kehilangan sahabat satu-satunya yang terbaik dalam hidupku. Tiba-tiba tetangga-tetangga disana langsung menghampiriku dan bertanya-tanya “Ada apa?-ada apa?”. Ibuku dan ayahku pun ikut menghampiriku. Dan bertanya “ Ada apa nak?”.” Ririn yah,Ririn yah!”.”Iya-iya Ririn kenapa??”.” Ririn dibawa sama penghuni dirumah ini! , aku ingin menyelamatkan Ririn tapi gak bisa!”.”kan udah ibu bilang, jangan kesana!, ini akibat kamu pergi kesana!,coba kamu gak pergi kesana! ,pasti kejadiannya gak begini!”.”Iya bu, aku nyesal,aku nyesal!, Aku gak bisa berbuat apa-apa lagi bu!”.” Sudah lah ,itu tlah terjadi ,tak bisa diulang kembali!”. Kata ibu.
Aku masih tetap menangis sesaat itu.Saat aku kembali keruamah bersama ayah dan ibuku. Ririn muncul yang telah menjadi roh.” Kenapa kamu gak selamatin aku Mil? ,kenapa?”.”Maaf Rin aku takut dibawa oleh penghuni dirumah itu,makanya aku meyelamatkan diriku!”.Tiba-tiba rih Ririn tlah lenyap menjadi asap. “Rin,Ririn,Ririn”.”Aku mencari ririn yang tlah leneyap tadi, tapi tak ketemu juga.Ya sudahlah,aku tlah putus asa.
Semenjak saat itu aku tak suka lagi berpetualang,semenjak saat itu juga aku selalu berdiam diri di kamar.
Tamat
Perbaikan Tulisan By Gracia Sidney
***
Hay,teman-teman namaku Nia Milla Ramadhani,biasa dipanggil Milla atau Illa. Aku punya sahabat,namanya Ririn,dia sahabat terbaikku dari kecil.dari dulu TK sampai sekarang kami SMA kelas 1,dia selalu jadi sahabat terbaikku,tapi sayang dia mengidap penyakit Gagal ginjal,dan teman-teman sekelas kami menjauhi dia,kecuali aku,aku yang selalu ada buat dia dan dia selau ada buatku. Ibu dan ayahnya telah meninggal saat dia masih kelas 3 SD.dan ia dirawat oleh neneknya,saat ia kelas 5 SD ,ia terkena musibah juga,rumah neneknya terbakar,dan neneknya tidak selamat,kecuali dia ,untung saja dia selamat.
Semenjak saat itu ia dirawat oleh ibuku, aku yang meminta ibuku agar ia boleh tinggal di rumahku, sebenarnya ibuku setuju tapi ayahku tak setuju, setelah aku memujuk ayanhku, Ayahku mengizinkan Ririn tinggal dirumahku.
Hobby ku sama seperti Ririn berpetualang.Kami sering berpetualang ke rumah-rumah hantu,hutan,pokoknya yang serem deh. Saat itu di sebelah rumah ku terdapat rumah yang Angker sekali karena t’lah lama tidak berpenghuni,Aku dan Ririn belum ada waktu yang tepat untuk pergi ke rumah itu. Tapi sekaranglah waktu yang tepat untuk berpetualang ke rumah angker itu.sejak kemarin kami tlah mempersiapkan alat untuk berpetualang kesana. Ayahku menyetujui Aku dan Ririn untuk pergi kesana,karena hobby ayah juga berpetualang,sedangkan ibuku tak setuju karena ibu taku aku dan Ririn kenapa-kenapa.
“Sudahlah bu, biarkan saja mereka pergi bertualang ke rumah angker itu,mereka sudah besar bu”. Kata Ayah membela kami.”Tapi yah mereka itu perempuan”.kata ibu membantah ayah.”Tenang aja bu aku dan Ririn akan jaga diri kok...”.Kataku.”iya tan”.kata Ririn.”ya Sudah terserah kalian,tapi kalian kenapa-napa ibu gak tanggung jawab ya!” kata ibu marah.”Iya bu...”.
Saat kami tlah sampai di rumah angker itu. Aku yang diluan masuk,karena penasaranku sangak kuat.”Milla,Aku merinding nih!”.kata Ririn. “Ahh kamu lebay, lagian kita belum ketemu apa-apa kok...,tenang aja kali..”.”Iya..”
Rumah itu berlantai 4,kami tlah menyelidiki di ruangan bawah.saat itu kami ingin menaiki tangga yang menuju ke lantai 2. Saat kami baru melangkah tiba-tiba ada sosok penampakan yang memakai baju putih dan berambut panjang. Dengan lajunya ia naik ke atas.Aku dan Ririn langsung berpelukan dan berteriak. Setelah beberapa saat.kami pun mulai tenang dan melanjutkan perjalanan ke lantai berikutnya.
Saat kami sampai ke lantai 2,sosok penampakan tadi muncul kembali.dengan sigap ia Berlari di depan mata kami,tapi saat itu aku tak merasa takut sekali pun ,malah aku menjadi penasaran. Hanya Ririn yang takut dan berteriak. “Mil,aku gak mau ngelanjutin perjalanan lagi,aku takut banget,kita pulang aja yuk.. “. Kata Ririn ketakutan,saat itu penyakit Ririn kambuh ia merasa kesakitan. “Aduh ,sakit banget ,Mil!! ,kita pulang aja yuk!!”.”ehmmm gimana ya?, jangan pulang dulu deh,aku masih penasaran tau! . Sini aku Gendong kamu!”.”Kamu serius?”.”Iya serius ya udah cepetan!”.”I..i..i..iya!.” .
Kami kembali melanjutkan perjalanan menuju kelantai 3.saat kami sampai ke lantai 3,Sakit yang Kambuh di perut Ririn sudah hilang,jadi Ririn gak perlu di gendong lagi.”Ya udah,Rin kita keruangan itu yuk!,aku penasaran banget!”.”Aku takut!”.”Kamu takut?,ya udah kamu ngumpet di belakang aku aja!”.”iya”.
Sesaat kami membuka pintu,tiba-tiba ada 2 sosok penampakan yang tadi,tapi kali ini dia berdua. Kami menjerit histeris karena mereka berdua menatap kami serius sekali. Kami berlari sekancang-kencang untuk menghindar.
Saat itu Ririn terjatuh dan keseleo. Ia tak bisa berjalan. Aku yang ingin menggendong Ririn,sosok 2 orang tlah dekat dengan kami. Aku tak bisa membawa Ririn,karena aku ketakutan. Akhirnya aku meninggalkan Ririn untuk menyelamatkan diriku.
Saat aku membuka pintu , Ririn berteriak, “ Millaaaaaaaaaa,tooooolllloooongin Akkkkuuuuu”.Ririn tlah diseret oleh kedua sosok penampakan itu.”Maaafff Riiinn Akuuuu gak Bisaaaa!”. Aku menangis tersedu-sedu setelah keluar dari rumah angker itu. “ Aku bodoh-aku bodoh kenapa aku gak selamatin Ririn! Kenapa???? Aku bodohhhhhhhhhhhhhhhhh!!!!”. Aku berteriak histeris karena kau tlah kehilangan sahabat satu-satunya yang terbaik dalam hidupku. Tiba-tiba tetangga-tetangga disana langsung menghampiriku dan bertanya-tanya “Ada apa?-ada apa?”. Ibuku dan ayahku pun ikut menghampiriku. Dan bertanya “ Ada apa nak?”.” Ririn yah,Ririn yah!”.”Iya-iya Ririn kenapa??”.” Ririn dibawa sama penghuni dirumah ini! , aku ingin menyelamatkan Ririn tapi gak bisa!”.”kan udah ibu bilang, jangan kesana!, ini akibat kamu pergi kesana!,coba kamu gak pergi kesana! ,pasti kejadiannya gak begini!”.”Iya bu, aku nyesal,aku nyesal!, Aku gak bisa berbuat apa-apa lagi bu!”.” Sudah lah ,itu tlah terjadi ,tak bisa diulang kembali!”. Kata ibu.
Aku masih tetap menangis sesaat itu.Saat aku kembali keruamah bersama ayah dan ibuku. Ririn muncul yang telah menjadi roh.” Kenapa kamu gak selamatin aku Mil? ,kenapa?”.”Maaf Rin aku takut dibawa oleh penghuni dirumah itu,makanya aku meyelamatkan diriku!”.Tiba-tiba rih Ririn tlah lenyap menjadi asap. “Rin,Ririn,Ririn”.”Aku mencari ririn yang tlah leneyap tadi, tapi tak ketemu juga.Ya sudahlah,aku tlah putus asa.
Semenjak saat itu aku tak suka lagi berpetualang,semenjak saat itu juga aku selalu berdiam diri di kamar.
Tamat
Perbaikan Tulisan By Gracia Sidney
Komentar
Posting Komentar
Kalau Mau Komentar di 'www.penuliscilikpencil.blogspot.com' harap mengetahui aturan ya :) Bagi kamu yang memakai ANYMOUS harus menggunakan Nama di bawahnya ^_^