Karangan : Sekar Melati Kamah
Kelas dan Umur : 5 SD & 10 Tahun
**
Kemarin Zana membuat keadaan kelas menjadi gaduh seperti pasar , Zana adalah anak perempuan , tetapi Zana tomboi ia juga kasar . Teman temannya laki - laki maupun perempuan enggan bermain bersamanya.
Hari ini kelas VC sedang menjalani Ulangan Harian Matematika , Zana sudah selesai . Ia pintar tetapi ..Ya itu ia memang kasar dan tomboi . Seperti biasa , Ada Zana , Ada keributan . Bu Gentin adalah guru matematika yang sangat disiplin dan galak , Bu Gentin menghardik Zana yang sedang meminjam rautan berkali kali kepada temannya , Kinta yang sedang mengerjakan nomor 17 "Zana!" ujarnya . Zana tak heran bila ia ditegur dan dimarahi para guru guru , Bu Gentin semakin kesal dan memanggilnya sekaligus menghukumnya "Zana!!!, kamu sudah selesai belum !? kalau sudah , ya diperiksa dulu , kalau sudah diperiksa ya sudah duduk manis dittempatmu .." Zana tak memedulikannya dan tetap jalan jalan di kelas
"..Oh jadi gitu ya, !!!! kamu berdiri disini dan kerjakan tugas matematika lagi soal yang untuk olimpiade! jika kamu bisa kamu boleh duduk" lanjut Bu Gentin yang menunjuk tempat paling belakang di meja yang sudah kotor berdebu dan sempit "Oke siapa takut?" cetus Zana . Teman temannya berhenti sebentar dan melihat Zana dengan takjub , karena berani melawan Bu Gentin .
Sekejap satu soal olimpiade yang di kelasnya di bilang susah , Zana sudah menyelesaikannya . Zana bebas .
Esok nya Zana juga melakukan keributan yang sama, dan guru guru menghukumnya dengan cara yang berbeda beda, seperti membuat karangan tentang kelasnya dengan bahasa inggris , dihukum untuk berdiri di belakang kelas sambil mengendong tasnya serta yang laiinnya.
Satu minggu Zana jalani dengan masalah yang ia perbuat . Zana sudah di tegur oleh ibunya , gurunya, apalagi temannya. Zana merenungkan di kamarnya yang ber-alas dinding biru serta poster naruto,avatar,dan juga seperti yang digemari para anak laki laki. Zana melihat buku tulis nilainya yang bertuliskan nilai 90-100 . Zana berfikir bahwa ia hebat , dan dianggap pintar . Tetapi, Zana belum tahu , mengapa teman temannya enggan bermain dengannya? Zana melihat langit yang sudah dipenuhi bintang dengan sinar bulan yang memasuki kamar nya . Guru, Ibu,dan teman temannya betul! Zana memang kasar dan berprilaku seperti raja di kelasnya. Zana ingin bebas dari hukuman dan teguran nya itu . Akhirnya Zana .. "Zana!! bantu ibu dong!! belikan garam di warung " pinta Ibunya "Iya Bu" sahut Zana langsung turun dan membelikan garam di warung "Kok dia beda banget ya?" batin ibu Zana dalam hati yang bingung "Ini bu , garamnya , dan ini kembaliannya"ujar Zana dengan tersenyum "Ini Zan, buat kamu jajan " kata Ibu memberikan uang jajan bekas kembalian tadi "Tidak usah bu, Zana lagi membiasakan kebiasaan Zana yang baik" tukas Zana "Oh, pantas kamu beda, ya sudah deh , lanjutkan hal itu ya . Kamu nggak boleh di hukum lagi , kamu harus baik sama temen temen . Hmm.. Terima kasih ya zan" nasihat Ibu lalu segera melanjutkan masakaanya.
Di sekolah juga sama . Zana juga berbeda dari yang tadinya membuat kegaduhan pasar menjadi baik hati mengajari teman matematika, dan berbuat baik pada guru dan ibunya serta orang lain. Sejak saat itu , label Zana sudah berganti yang tadinya "Si Tukang Ribut" jadi "Si Guru Kecil Yang Baik" Zana senang sekali karena sudah membuat semua orang senang. "Apakah kamu senang dengan cerita ini?"
Kelas dan Umur : 5 SD & 10 Tahun
**
Kemarin Zana membuat keadaan kelas menjadi gaduh seperti pasar , Zana adalah anak perempuan , tetapi Zana tomboi ia juga kasar . Teman temannya laki - laki maupun perempuan enggan bermain bersamanya.
Hari ini kelas VC sedang menjalani Ulangan Harian Matematika , Zana sudah selesai . Ia pintar tetapi ..Ya itu ia memang kasar dan tomboi . Seperti biasa , Ada Zana , Ada keributan . Bu Gentin adalah guru matematika yang sangat disiplin dan galak , Bu Gentin menghardik Zana yang sedang meminjam rautan berkali kali kepada temannya , Kinta yang sedang mengerjakan nomor 17 "Zana!" ujarnya . Zana tak heran bila ia ditegur dan dimarahi para guru guru , Bu Gentin semakin kesal dan memanggilnya sekaligus menghukumnya "Zana!!!, kamu sudah selesai belum !? kalau sudah , ya diperiksa dulu , kalau sudah diperiksa ya sudah duduk manis dittempatmu .." Zana tak memedulikannya dan tetap jalan jalan di kelas
"..Oh jadi gitu ya, !!!! kamu berdiri disini dan kerjakan tugas matematika lagi soal yang untuk olimpiade! jika kamu bisa kamu boleh duduk" lanjut Bu Gentin yang menunjuk tempat paling belakang di meja yang sudah kotor berdebu dan sempit "Oke siapa takut?" cetus Zana . Teman temannya berhenti sebentar dan melihat Zana dengan takjub , karena berani melawan Bu Gentin .
Sekejap satu soal olimpiade yang di kelasnya di bilang susah , Zana sudah menyelesaikannya . Zana bebas .
Esok nya Zana juga melakukan keributan yang sama, dan guru guru menghukumnya dengan cara yang berbeda beda, seperti membuat karangan tentang kelasnya dengan bahasa inggris , dihukum untuk berdiri di belakang kelas sambil mengendong tasnya serta yang laiinnya.
Satu minggu Zana jalani dengan masalah yang ia perbuat . Zana sudah di tegur oleh ibunya , gurunya, apalagi temannya. Zana merenungkan di kamarnya yang ber-alas dinding biru serta poster naruto,avatar,dan juga seperti yang digemari para anak laki laki. Zana melihat buku tulis nilainya yang bertuliskan nilai 90-100 . Zana berfikir bahwa ia hebat , dan dianggap pintar . Tetapi, Zana belum tahu , mengapa teman temannya enggan bermain dengannya? Zana melihat langit yang sudah dipenuhi bintang dengan sinar bulan yang memasuki kamar nya . Guru, Ibu,dan teman temannya betul! Zana memang kasar dan berprilaku seperti raja di kelasnya. Zana ingin bebas dari hukuman dan teguran nya itu . Akhirnya Zana .. "Zana!! bantu ibu dong!! belikan garam di warung " pinta Ibunya "Iya Bu" sahut Zana langsung turun dan membelikan garam di warung "Kok dia beda banget ya?" batin ibu Zana dalam hati yang bingung "Ini bu , garamnya , dan ini kembaliannya"ujar Zana dengan tersenyum "Ini Zan, buat kamu jajan " kata Ibu memberikan uang jajan bekas kembalian tadi "Tidak usah bu, Zana lagi membiasakan kebiasaan Zana yang baik" tukas Zana "Oh, pantas kamu beda, ya sudah deh , lanjutkan hal itu ya . Kamu nggak boleh di hukum lagi , kamu harus baik sama temen temen . Hmm.. Terima kasih ya zan" nasihat Ibu lalu segera melanjutkan masakaanya.
Di sekolah juga sama . Zana juga berbeda dari yang tadinya membuat kegaduhan pasar menjadi baik hati mengajari teman matematika, dan berbuat baik pada guru dan ibunya serta orang lain. Sejak saat itu , label Zana sudah berganti yang tadinya "Si Tukang Ribut" jadi "Si Guru Kecil Yang Baik" Zana senang sekali karena sudah membuat semua orang senang. "Apakah kamu senang dengan cerita ini?"
Komentar
Posting Komentar
Kalau Mau Komentar di 'www.penuliscilikpencil.blogspot.com' harap mengetahui aturan ya :) Bagi kamu yang memakai ANYMOUS harus menggunakan Nama di bawahnya ^_^